1.
kuarung musim di persimpangan riam
sementara kabut dari riak jerammu
membasahi rambut menua
derit bambu di ikatan rakit yang letih
adalah keluh kesah yang kita kayuhkan setiap detik:
mengharap hanyut setiap perih luka
2.
dan sungai yang luka oleh musim kering
tertatih mengarus rakit yang gering
ke mana setelah ini, rakitku
jika gerbang muara telah mengatup
dan laut terlalu senja untuk menerimamu?
3.
tapi aku cuma serakit bambu
mengeja tiap ruas dan buku
sedang pada arus di musim apapun
sungai tetap berbatu
Dimuat di Jurnal Nasional, Minggu, 04 Mei 2008
Tinggalkan Balasan