pekarangan ini, nenek
adalah lahan tempat kau baktikan doa
mantra yang kau lagukan dalam hening pagi
sebelum fajar pecah oleh matahari

dan di sini
pagi dan senja tak lagi akrab
dengan daras doamu
di setiap ayunan sapu lidi

demi semua yang kau yakini
abadi

Dimuat di Jurnal Nasional, Minggu, 04 Mei 2008


2 tanggapan untuk “Sapu Lidi”

  1. Avatar vio
    vio

    pilihlah :

    sementara

    atau

    selamanya

  2. Avatar Raudah Fajrin

    Puisi ini terlalu sederhana untuk karya penyair terkenal seperti Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *